KELOMPOK TANI LUAK PAGA SAIYO IKUT BERPARTISIPASI AKTIF MENJALANKAN BERBAGAI PROGRAM PEMERINTAH DIBIDANG PERTANIAN GUNA MEWUJUDKAN MASYARAKAT TANI YANG MAKMUR DAN SEJAHTERA!

Program SRI

      Direktorat Jendral Prasarana dan Sarana Pertanian (Dirjen PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) terus mengembangkan program SRI (Sistem Rice of Intensification) di Kabupaten Tanah Datar. Pihak Kementan telah memberi kepercayaan kepada Kelompok tani Luak Paga Saiyo diantara 100buah Kelompok Tani lain di Tanah Datar untuk melaksanakan program SRI ini. Dana yang dikucurkan kepada para kelompok tani yang menerapkan program itu sebayak Rp 40 juta tiap kelompok yang diturunkan secara bertahap yaitu tahap I sebanyak Rp 17.400.000 untuk pembelian kompos dan benih, Tahap ke II untuk pembelian tractor dan mesin potong. Sedangkan pengawasan langsung dilakukan oleh Dinas Pertanian bersama Ketua Kelompok Tani  yaitu dalam hal ini oleh Ibuk Hermiati selaku PPL Nagari Batu Basa dan Zul Amri selaku Ketua Kelompok Tani Luak Paga Saiyo.
     Dengan adanya program tersebut diharapkan produksi padi terus meningkat. Lebih dari itu, tingkat kesuburan areal sawahpun bisa pulih seperti sedia kala karena penanaman padi dengan program SRI lebih ditekankan pada penerapan tekhonolgi pertanian yang ramah lingkungan dan meminimalisasi penggunaan pupuk unorganik.
     Jika dengan cara konvensional produktivitas sawah hanya menembus rata-rata 5 gabah kering pungut (GKP) ton per hektare, dengan SRI mampu menghasilkan 7 hingga 8 ton GKP per hektare. Bahkan ada yang menembus angka 12,5 ton GKP per hektare.
SRI merupakan salah satu teknologi yang dapat diandalkan untuk meningkatkan produktivitas. Di saat areal sawah semakin menyempit dan keasaman tanahnya semakin tinggi, SRI diharapkan bisa diterapkan oleh para petani di Kabupaten Tanah Datar
Dengan penanaman konvensional benih yang dipakai petani biasanya mencapai 25 Kg per hektere. Namun dengan SRI para petani cukup menyemai benih 5 Kg untuk satu hektare sawah.sedangkan penyemaian benih dengan SRI cukup dilakukan di atas nyiru atau baki. Setelah bulir padi berubah menjadi kecambah, petani bisa langsung menanamnya di atas petakan sawah,
     Jadi penanaman dengan sistim SRI sebenarnya tidak begitu jauh beda dengan tanaman padi biasa, perberaannnya terletak pada genggaman  atau jumlah tanam beberapa batang saja dalam satu rumpun yaitu sekitar 3-5 batang dan jarak penanaman 30-35cm.